Rabu, 14 Januari 2009

Haus

kawanku yang budiman, saat ini saya benar benar haus, haus karena apa? mari simak cerita saya, meskipun hanya sedikit berarti bagi anda.

malam tadi, saya tidak bisa tidur, sama seperti malam malam sebelumnya, tetapi malam tadi adalah yang terparah, saya baru bisa tidur setelah shalat subuh jam 4 lewat 15, malam itu, seperti malam malam sebelumnya, selalu saja terlintas seseorang dalam benak saya, seseorang yang sangat berarti bagi saya, entah saya berarti baginya atau tidak, tetapi tetap saja, hanya dia yang terlintas dalam benak saya, lalu saya pun menunaikan shalat subuh. ketika selesai shalat saya berzikir dan berdoa, entah kenapa dia terlintas lagi dalam benak saya, dan tiba tiba, perasaan haus itu pun muncul, saya haus, haus akan ajaran ajaranNya, haus akan ilmuNya, entah mengapa, tapi itulah yang saya rasakan, bu saya berkata, bahwa saat subuh adalah saat yang paling mustajab dalam berdoa, karena saat itu lah, malaikat subuh dan malaikat siang bertukar tempat, jadi doa kita akan dibawa oleh malaikat subuh kepadaNya, ketika itu, saya merasa kecil, sangat kecil di hadapanNya , dan entah kenapa, dia muncul lagi dalam benak saya, saya menangis, ya , menangis, memohon ampunan padaNya. haaah, kawan, subuh tadi merupakan subuh terkhusyuk dan subuh terindah sekaligus subuh tersedih yang pernah saya rasakan. tetapi bagi saya itu semua menjadi sebuah ekstase yang membawa saya serasa pergi ke dunia lain, ya anda boleh tertawa, tapi itulah yang saya rasakan, sangat indah dan memilukan. rasa haus ini, dia yang muncul terus dalam benak saya, berputar terus mengelilingi saya.

setelah saya shalat subuh, saya melewati hari ini seperti biasanya, dengan tidak istimewa, lalu sore tadi, saya menonton tv, dan saya merasa muak dengan semua acara yang ditampilkan oleh idiot box itu, dan rasa haus itu pun muncul lagi disertai dia! dia muncul di benak saya kembali. saya tidak mengerti apa arti semua ini. tapi itulah yang terjadi hari ini pada saya, rasa haus itu dan dia yang muncul terus di benak saya.

bukannya saya tidak bersyukur dengan apa yang telah terjadi, saya malah sangat bersyukur Allah memberikan nyawa kepada saya setiap hari, walaupun saya sering menjauhiNya, Allah selalu sayang pada saya, saya merasa malu di hadapanNya, saya bukan atheis, saya bukan orientalis, saya bukan sekularis, saya bukan sufi, saya bukan Tuhan (such an idiot person who call me a God, it's a blasphemy!), saya adalah seorang muslim. Seorang muslim yang sangat haus, haus akanNya, dan seseorang yang selalu muncul dalam benaknya.

2 komentar:

  1. di gw jd berniat utk selalu ga ketinggalan sholat subuh, thanks :)

    BalasHapus
  2. wow!
    thanks for the compliment...!
    so? i'm still a fool eh? hehehe...

    BalasHapus