sesuai dengan saran misha dan mengikuti jejak fri, akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan mimpi saya tadi malam. untung saja saya ingat meskipun samar samar. oke! dimulailah perjalanan kita kali ini. perjalanan menuju dunia mimpi achmad munahadi.
saya tertidur, lalu saya bermimpi. dalam mimpi itu, saya bersama keluarga saya sedang duduk di ruang tunggu bandara, mau take off jam dua, sekarang jam setengah dua, maka saya pun menunggu, tiba tiba saya mendapat kabar bahwa, teman saya, Muhammad Ibnu Fauzi, akan melakukan bunuh diri! apaaaa? tidaaak! tidak mungkin, lalu saya langsung pergi meninggalkan bandara, pas saya keluar, di sana ada beratus-ratus tentara PBB mengantarkan Muhammad Ibnu Fauzi untuk melakukan bunuh diri, dia berdiri di atas tank PBB bak seorang pahlawan, ternyata dia sekarang sudah menjadi pahlawan perang, tapi dia akan bunuh diri, ini harus dihentikan, lalu saya pun ikut bersama tentara PBB yang menaiki motor. iring-iringan tentara PBB melaju terus hingga berhenti di sebuah gedung besar yang bernama Bank DKI. lalu Muhammad Ibnu Fauzi pun turun dari tank dan langsung menuju lantai tertinggi di gedung itu, lalu saya pun mengejarnya. hingga sampai di suatu koridor. muhammad ibnu fauzi berdiri di situ, sudah siap untuk bunuh diri. saya heran mau bunuh diri dengan apa ini anak. lalu saya melihat ke bawah, wooooow! ternyata koridor itu berlubang, lantai dasar trlihat dari sana. dan dia akan meloncat ke bawah, ini harus dihentikan! lalu saya mengajak muhammad ibnu fauzi berbicara, "ji, gada gunanya lo mati!" lalu dia berkata, "DIAM!". lalu tiba tiba datang teman SMA saya, Faris Nurfauzi, yang langsung akan menyelamatkannya. "Diam di tempat, kalo ngga gua bakal loncat" lalu Faris pun terdiam membeku, matanya langsung mengarah pada saya, saya panik, dan saya langsung berkata pada walkie talkie saya pada jenderal PBB, "SHIT! We need some people down there, to catch him, get your man, quick!". lalu ketika muhammad ibnu fauzi melakukan gerakan seakan akan dia mau meloncat, saya dan faris langsung menangkapnya, faris mengoper oji pada saya, lalu saya menangkap bajunya dan saya tarik ke sebelah sisi saya. FUUUH, akhirnya bunuh diri oji gagal terlaksana oleh penyelamatan gua dan faris. Setelah itu saya pun kembali ke bandara, jam menunjukkan pukul setengah tiga, pesawat saya sudah berangkat, saya ditinggal. Lalu saya pun pergi ke sebuah restoran entah apa namanya, disana sudah ada teman teman saya, dan kami pun mengobrol dan tertawa bersama, hahaha.
nah begitulah kawan mimpi yang saya ingat kemarin malam.
Minggu, 08 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
penting sekali saudara-saudara..
BalasHapushehehe, namanya juga mimpi tik..
BalasHapus